Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5º50'- 7º50'
Lintang Selatan dan 104º 48'- 108º 48' Bujur Timur, dengan luas wilayah
daratan 3.710.061,32 hektar. Jumlah penduduknya pada tahun 2011 mencapai
46.497.175 jiwa (
Sumber : Database SIAK Provinsi Jawa Barat Tahun 2011).
Secara administratif sejak tahun 2008, kabupaten dan kota di Provinsi
Jawa Barat berjumlah 26 kabupaten/kota terdiri atas 17 kabupaten dan 9
kota dengan 625 kecamatan dan 5.877 desa/kelurahan. Jawa Barat terbagi
dalam 4 Badan Koordinasi Pemerintahan Pembangunan (Bakor PP)Wilayah,
sebagai berikut wilayah I Bogor meliputi Kab.Bogor, Kota Bogor, Kota
Depok, Kab. sukabumi, Kota sukabumi dan Kab. Cianjur. Wilayah II
Purwakarta meliputi Kab. Purwakarta, Kab. Subang, Kab. Karawang, Kab.
Bekasi, dan Kota Bekasi. Wilayah III Cirebon meliputi Kab. Cirebon, Kota
Cirebon, Kab. Indramayu, Kab. Majalengka, dan Kab. Kuningan. Wilayah IV
Priangan meliputi Kab. Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung
Barat, Kab. Sumedang, Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya,
Kab. Ciamis, dan Kota Banjar.
Struktur Organisasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat terdiri atas 1
Sekretariat Daerah dengan 12 Biro dan Sekretariat DPRD, 20 Dinas, 17
Badan, 17 Lembaga Teknis, 3 Lembaga Lain, 3 Rumah Sakit Daerah, 121 Unit
Pelaksanaan Teknis Daerah, dan 1 unit Pelaksana Teknis Badan. Usaha
terbesar yang menyerap lapangan kerja di Jawa Barat adalah sektor
pertanian, sektor perindustrian, dan sektor perdagangan.
Masyarakat Jawa Barat di kenal sebagai masyarakat yang agamis, dengan
kekayaan warisan budaya dan nilai-nilai luhur tradisional, serta
memiliki prilaku sosial yang berfalsafah pada silih asih, silih asah,
silih asuh, yang secara harfiah berarti saling mengasihi, saling memberi
pengetahuan dan saling mengasuh diantara warga masyarakat.
Tatanan kehidupannya lebih mengedepankan keharmonisan seperti tergambar
pada pepatah; “Herang Caina Beunang Laukna” yang berarti menyelesaikan
masalah tanpa menimbulkan masalah baru atau prinsip saling
menguntungkan.
Masyarakat Jawa Barat memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai
kebajikan. Hal ini terekspresikan pada pepatah “Ulah Unggut Kalinduan,
Ulah gedag Kaanginan”; yang berarti konsisten dan konsekuen terhadap
kebenaran serta menyerasikan antara hati nurani dan rasionalitas,
seperti terkandung dalam pepatah “Sing Katepi ku Ati Sing Kahontal ku
Akal”, yang berarti sebelum bertindak tetapkan dulu dalam hati dan
pikiran secara seksama.
Sumber : Buku Profil Selayang Pandang Jawa Barat