|
Stasiun Lemah Abang. Foto: Andi Saddam/GoBekasi |
DEMONSTRASI puluhan pemuda yang tergabung dalam Pemuda Panca Marga (PPM) di depan Stasiun Lemah Abang, Cikarang Utara, Rabu (4/11), membawa tiga tuntutan.
Mereka memasang spanduk bertuliskan Lestarikan Saksi Sejarah, “Stasiun Lemah Abang, Saksi Sejarah Pejuang Bekasi” di bagian bangunan tersebut.
Koordinator aksi, Umdah W.B. mengatakan, stasiun lemah abang merupakan bagian dari saksi perjuangan merebut kemerdekaan oleh para pejuang dengan mempertaruhkan harta dan nyawa.
“Kita sebagai generasi penerus wajib menghargai jasa para pejuang kita. Karena sebagai bangsa yang besar kita jangan sekali-sekali melupakan sejarah,” jelasnya, Rabu (4/11). [dam/gob]
Berikut tiga tuntutan mereka kepada DPRD Kabupaten Bekasi:
1) Meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi agar mengembalikan nama Lemah Abang menjadi nama kecamatan seperti sedia kala, yakni Kecamatan Lemah Abang yang kini telah menjadi sebagian wilayah Cikarang Timur, Cikarang Utara dan Kedungwaringin.
2) Meminta Perusahan Jasa Kereta Api (PJKA) untuk mengonfirmasi isu pembongkaran stasiun.
3) Meminta menghadirkan Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang untuk mengembalikan nama Lemah Abang.
4 November 2015 | 15:01