|
STASIUN BERSEJARAH: Stasiun Lemahabang menjadi saksi perjuangan saat zaman penjajahan. PPM menuntut agar Stasiun Lemabang dipertahankan karena mereka mendapat kabar kalau stasiun tersebut bakal dibongkar. |
POJOKJABAR.com, CIKARANG UTARA – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Pemuda Panca Marga (PPM) menggelar aksi di depan Stasiun Lemahabang, Rabu (4/11). Mereka membawa beberapa tuntutan yang ditujukan untuk peemerintah daerah serta PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Tuntutan yang disampaikannya itu yakni, agar Pemerintah Kabupaten Bekasi mengembalikan nama Lemahabang menjadi nama kecamatan seperti sebelumnya dan meminta agar PT KAI mengklarifikasi soal adanya rencana membongkar Stasiun Lemahabang.
“Kami juga meminta menghadirkan Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang untuk mengembalikan nama Lemahabang,” kata Koordinator Aksi PPM Kabupaten Bekasi, Umdah WB Setianang.
Aksi yang dilakukan PPM Kabupaten Bekasi ini berawal ketika adanya isu yang menyebut kalau PT KAI akan membongkar Stasiun Lemabahang. Padahal, menurut Umdah, stasiun tersebut memiliki nilai historis yang tinggi dan menjadi saksi perjuangan saat jaman penjajahan.
“Dengan aksi ini kita berharap saksi sejarah dapat dipertahankan sehingga akan dikenang terus Stasiun Lemahabang ini sebagai salah satu tempat bersejarah bagi rakyat Bekasi,” ungkapnya.
Usai menyampaikan tuntutannya, puluhan pemuda itu bergerak ke beberapa titik sampil membawa spanduk dan alat peraga lainnya. Mereka mendatangi kantor Bapelkes, DPRD dan Komplek Pemerintahan Kabupaten Bekasi.
Di beberapa titik itu massa memasang spanduk bertuliskan ‘Lestarikan Saksi Sejarah’. ‘Stasiun Lemahabang, Saksi Sejarah Pejuang Bekasi’.
“Kita sebagai generasi penerus wajib menghargai jasa para pejuang kita. Karena sebagai bangsa yang besar kita jangan sekali-sekali melupakan sejarah,” tukas Umdah. (dho)
Sumber :
pojokjabar.com
Kamis, 5 November 2015 | 07:00 WIB