|
Ketua LVRI Kab. Bekasi didampingi oleh Anggota PPM Kab Bekasi.
|
Bekasi, PPM – Pejuang dan Veteran Indonesia yang
kini mulai asing didengar dikalangan anak muda, membuat generasi bangsa ini
perlahan – lahan akan melupakan sejarah Indonesia dimasa lampau. Membebaskan Bangsa ini dari Penjajahan dan
berhasil mengantarkan ke Gerbang Kemerdekaan untuk Republik Indonesia tidaklah
mudah yang dialami oleh para Pejuang dan Veteran Indonesia. Walaupun belum
hidup dalam sinar bulan purnama, bangsa ini akan masih hidup dimasa pancaroba
dengan semangat elang rajawali, yang dikutip dalam Pidato Bung Karno pada HUT
Proklamasi 1949.
Seiring dengan lanjutnya usia Indonesia dalam
kemerdekaannya, tak luput diingatan kita tentang Pahlawan dahulu yang berperang
melawan penjajah yang hanya bermodalkan semangat juang. Para Pejuang dan Veteran yang berjuang dengan
mengucurkan sebanyak – banyak keringat, tetaplah darah dan keluarga menjadi
taruhannya.
Ketika
anda berkaca terhadap sejarah perjuangan para Pahlawan, mungkin masih ada yang
mengenal Ismail Marzuki, salah satu Pahlawan Indonesia. Pria kelahiran Kwitang, Senen 11 Mei 1914 ialah pencipta lagu Rayuan
Pulau Kelapa dan beliau pun salah satu seorang komponis besar Indonesia yang
namanya diabadikan sebagai suatu pusat
seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) dikawasan Salemba, Jakarta
Pusat.
Ismail Marzuki yang lahir dan
besar di Jakarta dari keluarga Betawi. Memiliki seorang Putri tunggal,
tak membuat Rahmi (Putri Ismali Marzuki) hidup dengan mewah, melainkan
berjualan di pinggir jalan demi bertahan hidup. (PUTRI
ISMAIL MARZUKI BERJUALAN DI PINGGIR JALAN DEMI BERTAHAN HIDUP http://www.youtube.com/watch?v=D3IN27W4QbY)
Masih berkaca pada sejarah yang
telah terukir indah, masyarakat Indonesia berkehidupan dengan moral yang baik,
namun ketika moral generasi masa depan hancur, maka hanya
menunggu kehancuran bangsa, akibat tidak percaya akan potensi yang dimiliki dan
belum menanamkan rasa saling peduli untuk negeri.
Para Pejuang ataupun Veteran Indonesia yang masih hidup dari
serba kekurangan masih berhati yang mulia. Tidak mengeluh dengan keadaan, para
Veteran pun tidak meminta ataupun menuntut kepada Pemerintah Indonesia, walaupun
mereka merasa hidup di Negara yang tidak tahu berterimakasih kepada para
Pahlawan. (jio)